Sabtu, 28 Desember 2013

Postingan ala Bang Dika :P



*SMP*
Maaf ya, saya selingin dulu postingan ala Raditya Dika dulu karena saya mau memuntahkan :P isi pikiran saya yang udah mau meledak ini, buaakakakk (?) cekidot! ^^
                Kemarin malem, saya seperti biasa, anak gak ada kerjaan sehabis UNAS. Palingan juga “Cuma” ngejar uang ikut perang terakhir (?) dan itu pun sudah beberapa minggu yang lalu “,” Saya melototin Kompas TV (promosi2 :P) ditemenin adek saya yang lagi bikin cerita di meja belajar. Saya nggak cukup tau acara apa yang saya tonton, tapi itu acara judulnya “How Earth Made Us” kalo gak salah inget.
                Dari acara yang model begituan, kan ada tu pengisi suara yang ngomong2 pakek bahasa Indonesia (yaiyalah, masak bahasa binatang :P) bilang gini, “Dan sekarang manusia yang termasuk salah satu spesies di bumi ini akan menjadi kekuatan geologis yang akan menyaingi kekuatan bumi” (kayaknya sih gitu, kalo gk salah inget soalnya kalimatnya panjang -__-) Dari situlah saya terinspirasi untuk memposting postingan ini.
                Waktu itu saya cuma nonton sekitar 30 menit terakhir dari acara itu. Dari acara itu saya lihat itu di pegunungan mana saya lupa, tapi itu dibangun kayak banker bawah tanah yang “Katanya” anti ledakan gunung berapi. Sayangnya itu bukan untuk manusia, tapi untuk bibit tumbuhan pangan dari seluruh dunia. Banker itu dibangun untuk menyimpan sekitar jutaan spesies tumbuhan pangan untuk masa depan anak cucu, katanya. Kalau2 spesies tumbuhan itu sudah benar2 punah di muka bumi ini, kita masih punya cadangan bibit dari banker itu. Bagus juga sih yee… ^^
                Masalahnya di sini adalah itu, emm, menurut pendapat saya, itu banker katanya anti ledakan gunung berapi, tapi kalau dibandingkan kekuatan Tuhan yang Maha Dahsyat, siapa yang tau? Terkadang manusia itu sangat yakin bahkan sudah dicek dan diriset berulang kali, tapi jika Tuhan berkata lain, apa yang bisa kita lakukan?
                Ya, bukannya saya bermaksud mengatakan bahwa manusia itu terkadang 50m80n9 (Alay :P) terhadap kelebihan yang ia miliki dan terkadang ia lupa, bahwa masih ada langit di atas langit, bahwa hilang cahaya dalam kilat (eh, bener gk sih?). Di sini saya hanya mengingatkan bahwa orang yang merasa sudah unggul dalam bidangnya, apapun itu, jangan sombong lah, misal: Ganteng/Cantik, Kaya (Kaya apa? Monyet :P) -> Maksud saya kaya uang bahasa lainnya “Sugih duwit” :P atau yang merasa paling pinter. Ini kalau udah kena: 1. Orang ganteng/cantik kalo udah meninggal, terus dikubur emangnya bisa dibedain mana yang cantik mana yang ganteng? Semuanya juga “Cuma” jadi tulang kan? 2. Orang yang “Sugih duwit” kalo dalam kayakinan saya (Islam) harta itu gak akan dibawa mati selain 3 hal, yaitu amal selama di dunia, anak2 yang soleh/solehah, dan amal jariyah (harta benda yang bermanfaat bagi orang lain dan masih tetap bermanfaat bagi orang lain jika orang yang memilikinya sudah meninggal). Terus harta yang disimpen dan ditimbun di dunia ini apa gunanya dong kalo gak dimanfaatkan? Dimanfaatkannya kalo orang yang meninggal tidak rela, ya sama aja kalee -___- Kalo orang ada sih kepercayaan lain, kalo harta itu bakalan dipendam bersama jasad orang yang punya harta tersebut sebagai kekayaannya di alam baka nanti. Tapi terserah juga sih… Itu masalah kepercayaan, so it’s very sensitive :O
                Dan kalo orang yang merasa paling pinter, saya pernah dikasih tau sama guru agama saya kalau ilmu manusia itu hanya gak ada seujung kuku pun Ilmunya Tuhan. Nah lo! Gak bisa dibayangin Tuhan itu pinternya kayak apa… yang pasti gak ada yang bisa menandingi-Nya.
                Eh, kok saya jadi sok ceramah gini sih, buset :O
                Gak tau kenapa ya, tapi saya beberapa bulan ini “menemukan” (Mah ngopo -__-) ada orang yang saya rasa cukup pinter pinter pinteeer banget wow getooh, :P tapi dia orangnya gak sombong dan kayaknya dia baik sama semua orang, walaupun bukan berasal dari SMP dan kota yang sama kayak saya sih… Hehehe, ada yang merasa? ._. Oke selesai, dadah… Thx 4 read! :D -…-

               

Tidak ada komentar :

Posting Komentar