Ini adalah cerpenku, jangan copas!!!! Yang copas berarti kambing dan .... !!!
Oleh
: Pratita Anindita
Hari
ini,
tanggal 9 Juli adalah hari yang membahagiakan bagi Salsa.
Salsa mendapat hadiah
ulang tahunnya yang ke enam. Dia mendapat hadiah itu dari kedua orang
tuanya. Salsa mendapat kado seekor kucing kecil yang berwarna putih.
Salsa memang senang bermain kucing sejak dia belum bersekolah. Kini
dia sudah berada di kelas 1 SD.
Dahulu, saat dia
belum bersekolah, hampir setiap hari Salsa bermain dengan kucing
tetangganya yang bernana Brinda. Brinda adalah kucing anggora yang
cukup besar dan bulunya berwarna kuning terang. Saking seringnya dia
bermain dengan Brinda, pemilik Brinda hampir saja menyerahkan Brinda
kepada Salsa. Orang tua Salsa pun melarangnya, karena takut Salsa
tidak bisa memelihara Brinda dengan baik.
“Ayolah,
Pah, Ma, boleh ya Brinda dibawa pulang?” pinta Salsa
“Kamu
masih terlalu kecil, Nak. Kamu belum bisa merawat hewan dengan baik.
Besok, kalau kamu sudah besar, Mama janji akan berikan kucing yang
kamu inginkan.” Kata Mama Salsa
“Tapi
Mama janji lho ya?” kata Salsa
“Iya,
Mama janji, sayang!” kata Mama Salsa
Karena
Mama Salsa sudah berjanji kepada Salsa, dan Salsa pun masih senang
bermain kucing, Mama Salsa memberikan kucing kepada Salsa dihari
ulang tahun Salsa yang ke enam. Sambil membuka kotak besar yang
diberikan Mamanya, Salsa bertanya kepada Mamanya.
“Ini isinya apaan
sih,
Mah?” tanya Salsa
“Buka saja, nanti
kamu akan tau sendiri.” kata Mama Salsa
(kaget dan
langsung histeris)
“Yeee,
akhirnya aku punya kucing sendiri. Makaaasiih
ya Mama!” teriak Salsa
“Iya, iya, tapi
kamu harus bisa merawatnya dengan baik lho!”
pesan Mama Salsa
“Oke
Ma.” kata Salsa
Salsa pun menamai
kucingnya barunya itu. Namanya Kitty. Salsa pun merawat Kitty dengan
baik. Memberi makan setiap 2 kali sehari, membersihkan kandang dan
mengganti tempat buang air Kitty. Disampuing itu dia masih senang
bermain dengan Kitty saat sepulang sekolah dan setelah dia belajar di
malam harinya. Setiap sebulan sekali Kitty dimandikan agar bulunya
selalu lembut dan bersih.
Saat berada di
sekolah, Salsa bercerita kepada teman-temanya bahwa ia mempunyai
kucing baru yang bernama Kitty.
“Temen-temen, aku
punya kucing baru lho!
Namanya Kitty” kata Salsa
“Iya po?
Besok aku main ke rumahmu ya! Aku mau liat
kucingmu. Boleh nggak?”
tanya Gita, temannya.
“Ya, boleh kok.
Tapi aku bilang
Mamaku dulu ya.” kata Salsa.
“Oke, kalok
boleh aku bisa main
ke rumahmu setelah pulang sekolah.” kata Gita.
“Oke deeeh,
beres.”
kata Salsa.
Hari itu juga Salsa
bertanya kepada Mamanya.
“Mah, boleh nggak
Gita besok habis pulang sekolah main ke sini? Dia mau liat kucingku.”
tanya Salsa.
“Boleh saja Salsa.
Asalkan tidak terlalu lama ya mainnya!” seru Mama Salsa
“Hore, makasih ya
Ma!” ucap Salsa
Keesokan harinya,
tepatnya hari Sabtu, Gita dan Salsa pulang sekolah bersama dan
langsung menuju rumah Salsa. Sesampainya di rumah Salsa, Gita dan
Salsa mencari Kitty dan mengajaknya bermain bersama. Dua jam
kemudian, mereka sudah mulai bosan bermain Kitty. Gita yang saat itu
sedang mau berdiri secara tidak sengaja menginjak ekor Kitty. Kitty
merasa kaget dan kesakitan saat itu juga langsung mencakar tangan
Salsa yang berada di sampingnya.
“Aww, ya ampun.
Sakit!” teriak Salsa
Mama Salsa yang
tadinya sedang memasak di dapur pun segera berlari ke arah anaknya
itu.
“Ada apa Salsa?
Kok kamu teriak-teriak?”
tanya Mama Salsa
“Ya ampun Ma,
Kitty nyakar
aku. Liat
nih
tanganku berdarah. Padahal Kitty kan baik.” Kata Salsa yang sudah
hampir menangis.
“Mungkin Kitty
kaget apa lagi nakal saja kok. Sini Mama obati.” ucap Mama Salsa.
“Emm, Tante, aku
pulang dulu ya. Aku dah dijemput Mama. Katanya udah di depan.” kata
Gita yang juga masih terhenyak kaget.
“Oh,
begitu ya? Tante obatin Salsa dulu ya, baru anter kamu ke depan.
Gimana?” tanya Mama Salsa
“Gak
usah kok Tante, aku bisa ke depan sendiri. Maksih atas semuanya ya
Tante.” Ucap Gita sambil menuju ke gerbang depan rumah Salsa.
Setelah
Gita pulang, Salsa masih kesakitan setelah insiden itu. Tetapi, Salsa
tetap masih senang bermain dengan Kitty. Bahkan saat tidur pun Kitty
selalu ada di sampingnya.
5
tahun kemudian…
Salsa
yang tadinya sehat dan tidak memiliki penyakit pernapasan apapun kini
menjadi sakit sakitan dan mudah sekali terserang batuk. Setiap
batuknya berhenti Salsa mulai sesak nafas. Sampai suatu hari Mama dan
Papa Salsa membawa Salsa ke rumah sakit untuk melakukan General
Check Up. Setelah
menunggu hasil lab keluar selama kurang lebih dua minggu, Mama dan
Papa Salsa di panggil ke rumah sakit lagi.
Mama
dan Papa Salsa pergi ke rumah sakit saat Salsa sedang bersekolah.
Saat Mama dan Papa Salsa berkonsultasi kepada dokter terhadap hasil
lab General
Check Up
Salsa, dokter pun berkata jika paru-paru Salsa penuh oleh bulu
kucing. Hal inilah yang membuat Salsa sering sakit-sakitan dan
menderita sesak nafas.
Pantas
saja paru-paru Salsa dipenuhi oleh bulu kucingnya, Kity. Paru-paru
Salsa dipenuhi bulu kucing karena setiap hari Salsa selalu tidur
dengan kucingnya dan tidak sengaja menghirup bulu kucingnya itu. Bulu
kucing memang mudah sekali rontok. Bulu kucing memiliki tekstur yang
sangat lembut sehingga mudah masuk ke saluran pernafasan. Dokter
memutuskan untuk mengambil bulu-bulu kucing itu dengan cara operasi.
Mama dan Papa Salsa pun menyetujuinya.
Sepulang
dari rumah sakit, Mama dan Papa Salsa menjemput Salsa di sekolah dan
mengatakan penyebab penyakit yang diderita Salsa selama ini. Salsa
sudah cukup dewasa untuk memahaminya. Salsa pun setuju untuk
dioperasi pada minggu berikutnya.
Semenjak
Salsa dioperasi, Salsa menjadi jarang bermain dengan Kitty. Salsa
takut jika dia akan menderita penyakit pernafasan lagi jika dia
terlalu dekat dengan Kitty. Kini Salsa beralih untuk lebih giat
belajar untuk menghadapi UASBN yang akan dia hadapi dalam beberapa
bulan terakhir ini.
Salsa
bekerja keras agar mencapai hasil yang sudah dia targetkan selama
ini. Sekolah Salsa juga sering mengadakan latihan UASBN untuk
menghadapi UASBN yang sebenarnya. Sampai suatu hari saat Salsa
mengerjakan latihan UASBN dia merasa ada yang menggigit kepalanya dan
terasa sangat gatal.
“Aduuh,
apaan sih ni. Gatel bangeet!” seru Salsa
Saking
semangatnya Salsa menggaruk kepalanya, penjaga ruangan sampai curiga
dan mendekati Salsa.
“Kamu
kenapa kok garuk-garuk gitu?” tanya pengawas ruangan
“Gak
papa bu, kepala saya cuma gatel banget. Saya juga gak tau kenapa.”
Kata Salsa bingung
“Kamu
lupa gak keramas 1 bulan kalee.” saut Dito yang tiba-tiba berkata
seenaknya sendiri.
“Dasar,
eman kamu apa gak keramas 1 tahun! Main omong sembarangan.” kata
Salsa jengkel.
Teman-teman
lain pun tertawa terbahak-bahak dan tidak konsentrasi lagi terhadap
pekerjaannya masing-masing.
“Sudah,
sudah, kok malah do rame ki piye? Ayo garap dhewe-dhewe!” seru
pengawas ruangan.
Sontak,
anak-anak semuanya kembali tenang dan mengerjakan pekerjaan mereka
sendiri-sendiri. Tetapi Salsa masih saja menggaruk kepalanya sampai
jam mengerjakan soal latihan UASBN itu habis.
Sepulang
dari sekolah Salsa langsung bercerita kepada Mamanya atas kejadian
yang ia alami di sekolah. Disamping itu, dia juga langsung berlari ke
kamar mandi untuk keramas. Saat dia keramas, Salsa menemukan
hewan-hewan kecil yang turun terbawa air bilasan keramasnya. Salsa
kaget dan langsung berpikir bahwa hewan-hewan itu adalah kutu!
“Benar
saja. Pantesan gatel banget! Ini kan kutunya Kitty!” batin Salsa
Keesokan
harinya Salsa menceritakan apa yang dia lihat saat keramas. Sontak,
Mama Salsa kaget dan langsung membelikan Salsa sampo khusus anti
kutu. Salsa juga senang saat dia dibelikan sampo khusus anti kutu.
Dia juga tidak mau malu gara-gara berkutu.
“Makasih
ya Mah, aku dah dibeliin sampo anti kutu.” Kata Salsa
berterimakasih
“Iya
Salsa. Mama kan juga gak mau anak Mama satu-satunya malu gara-gara
kutuan. Lhah kok kamu bisa kutuan itu kenapa? Ketularan teman kamu
apa gimana tuh ceritanya? Tanya Mama Salsa kepada Salsa
“Ya
ampun, gak lah Ma! Jaman sekarang mana ada anak yang masih kutuan?
Menurutku, ini itu kutunya Kitty yang lompat ke kepalaku. Mungkin
mulai sekarang aku harus memberikan Kitty kepada orang lain.” Kata
Salsa lemas
“Emm,
kalo Mama sih terserah kamu saja. Asalkan kamu tidak kecewa.
Kebetulan anak teman Mama ada yang lagi kepengen kucing tuh. Mungkin
saja berminat kalo kita kasih Kitty. Gimana?” jelas Mama Salsa
“Oke
Mah! Aku setuju aja. Asalkan Kitty ada yang merawat dengan baik.”
Kata Salsa.
“Besok
Mama tanyakan lagi ke teman Mama ya? Udah permanen kan, gak gelo?”
tanya Mama Salsa
“Gak
Ma, enggak. Aku dah rela kok. Lagian aku dah sama Kitty selama 5
tahun. Aku juga udah mulai bosen. Aku kan dah gedhe.” Kata Salsa
yakin.
“Oke
deh. Beres!!!” kata Mama Salsa
Keesokan
harinya Mama Salsa berkonfirmasi dengan temannya. Akhirnya, anak
teman Mama Salsa berminat untuk merawat Kitty. Bahkan, anak teman
Mama Salsa berminat untuk memvaksinkan dan memberi shampo kucing anti
kutu untuk Kitty. Salsa pun melepaskan Kitty dengan penuh perasaan
bahagia. Salsa pun berkata dalam hati,
“Ah, akhirnya aku
terbebas dari kutunya Kitty. Untung ada yang mau merawat Kitty.
Lagian aku dah KAPOK SAMA KUCING. Hihihi…!”