Rabu, 27 Mei 2015

Reuni Kecil



            Teet, teet, teet” bunyi bel istirahat berdering nyaring pada pukul 12 siang ini. Semua teman kelasku berhamburan keluar kelas. Kebanyakan mereka pergi ke kantin untuk makan siang. Ada pula yang menuju mushola sekolah untuk melaksanakan ibadah solat.
            Telepon genggamku bergetar, tanda ada sms yang masuk. Kubaca isi sms tersebut sebelum aku pergi ke toilet. Tak kusangka isi pesan tersebut adalah dari teman SD-ku yang mengundangku untuk menghadiri pesta ulang tahunnya yang ke-17.
“Woow, ternyata dia masih ingat aku ya. Ah nanti sajalah membalasnya,” pikirku. Aku bergegas ke toilet. Setelah itu aku bergegas ke mushola untuk melaksanakan ibadah solat.
            Selesai solat aku kembali ke kelas. Walaupun waktu istirahat masih 15 menit, tetapi aku lebih suka menghabiskan waktuku di kelas ketimbang jalan-jalan ataupun sekedar nongkrong di kantin sekolah. Sampai di kelas aku membaca ulang isi pesan singkat dari teman SD-ku itu. Adya namanya. Sebenarya saat SD aku sangat dekat dengannya. Namun, karena kami tidak ditakdirkan untuk berada pada satu SMP atau SMA yang sama, hubungan kami sudah tidak sedekat dulu.
            “Tita, kamu besok malem Minggu selo nggak? Dateng ya ke acara ulang tahunku besok malam minggu jam 7 di Garden Resto. Bisakan?”, kurang lebih isi smsnya begitu. Kemudian aku berpikir untuk mengingat-ingat apakah aku ada jadwal atau tidak. Setelah kuingat-ingat ternyata aku memang tidak ada jadwal alias selo. Tanpa pikir panjang kubalas sms Adya tadi, “Oke, aku usahakan datang ya!”.
            Bel masuk pelajaran ke tujuh pun berdering. Tanda akan dimulainya pelajaran kembali. Kali ini pelajaran biologi. Dua jam pelajaran pun berlalu cepat karena hais digunakan untuk menonton video yang berkaitan dengan materi biologi.
            Setelah jam pelajaran selesai aku segera pulang karena hari ini aku sedang tidak ada kegiatan tambahan di sekolah. Sesampainya di rumah aku kemudian melamun sambil memikirkan undangan ulang tahun tadi.
“Kalau aku datang nanti aku datang sama siapa ya? Memangnya ada anak yang se sekolah sama aku? Nanti aku cuma luntang luntung kalau tidak ada temannya, duh.” Beberapa pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di benakku.
            Sambil merebahkan badan di kasur kamar tidurku, aku mulai mencari kontak teman-teman SD-ku yang masih ku kenal. Ada beberapa yang sampai sekarang masih cukup dekat denganku. Ada juga yang dahulu pernah dekat denganku dan Adya, Ghea namanya. Aku kemudian mengirimkan pesan singkat untuknya.
“Ghe, kamu diundang ke acara ulang tahunnya Adya, kan? Aku kalau berangkat bareng kamu boleh?” kurang lebih begitu isi pesan singkatku. Kukirim pesanku ke nomor Ghea kemudian beberapa saat kemudian ada balasan.
“Oke, boleh kok.”
Yees, ada temannya”, pikirku.
            Hari yang sudah ditentukan pun tiba. Ghea datang ke rumahku untuk menjemput aku guna menghadiri acara ulang tahun Adya. Tak lupa juga kado dan ucapan untuknya telah kami siapkan. Sesampai di tempat ternyata sudah banyak tamu undangan yang berdatangan. Aku dan Ghea mengisi buku tamu, menyerahkan kado, dan kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan.
            Ada beberapa teman SD lain yang masih aku kenal. Kemudian kami terlibat dalam suatu obrolan anak remaja. Senang rasanya bisa berkumpul kembali dengan teman-teman masa lalu. Kembali bersilaturahmi dan saling bertukar kabar.
            Acara pun dimulai dengan sambutan dari MC, kemudian doa, potong kue, makan bersama dan ditutup dengan penampilan band yang ada di restoran tersebut. Setelah hampir semua tamu undangan pulang, aku dan Ghea sempat mengobrol sejenak dengan Adya.
“Selamat ulang tahun ya, Ad. Ciee yang sudah bisa bikin KTP, bikin SIM juga” begitu lontarku. Sesaat obrolan kami menjadi panjang dan ketika kami menyadarinya kami ingat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
 Eh, aku duluan ya. Tita juga. Dah malem e, takut nek jalan malam-malam, dadah” kata Ghea. Kami pun pamit pulang kepada Adya dan keluarganya.
            Walaupun pertemuan kami hanya beberapa jam di malam itu, namun aku sudah sangat senang. Aku dapat berkumpul dan bersilaturahmi kembali dengan teman-temanku. Aku bisa berkata bahwa ini adalah semacam reuni kecil yang menyatukan kembali hubungan pertemanan kami.

             

Tidak ada komentar :

Posting Komentar