Rabu, 26 September 2012

KAPOK KUCING

Ini adalah cerpenku, jangan copas!!!! Yang copas berarti kambing dan .... !!!
Oleh : Pratita Anindita
Hari ini, tanggal 9 Juli adalah hari yang membahagiakan bagi Salsa. Salsa mendapat hadiah ulang tahunnya yang ke enam. Dia mendapat hadiah itu dari kedua orang tuanya. Salsa mendapat kado seekor kucing kecil yang berwarna putih. Salsa memang senang bermain kucing sejak dia belum bersekolah. Kini dia sudah berada di kelas 1 SD.
Dahulu, saat dia belum bersekolah, hampir setiap hari Salsa bermain dengan kucing tetangganya yang bernana Brinda. Brinda adalah kucing anggora yang cukup besar dan bulunya berwarna kuning terang. Saking seringnya dia bermain dengan Brinda, pemilik Brinda hampir saja menyerahkan Brinda kepada Salsa. Orang tua Salsa pun melarangnya, karena takut Salsa tidak bisa memelihara Brinda dengan baik.
“Ayolah, Pah, Ma, boleh ya Brinda dibawa pulang?” pinta Salsa
“Kamu masih terlalu kecil, Nak. Kamu belum bisa merawat hewan dengan baik. Besok, kalau kamu sudah besar, Mama janji akan berikan kucing yang kamu inginkan.” Kata Mama Salsa
“Tapi Mama janji lho ya?” kata Salsa
“Iya, Mama janji, sayang!” kata Mama Salsa
Karena Mama Salsa sudah berjanji kepada Salsa, dan Salsa pun masih senang bermain kucing, Mama Salsa memberikan kucing kepada Salsa dihari ulang tahun Salsa yang ke enam. Sambil membuka kotak besar yang diberikan Mamanya, Salsa bertanya kepada Mamanya.
Ini isinya apaan sih, Mah?” tanya Salsa
Buka saja, nanti kamu akan tau sendiri.” kata Mama Salsa
(kaget dan langsung histeris)Yeee, akhirnya aku punya kucing sendiri. Makaaasiih ya Mama!” teriak Salsa
Iya, iya, tapi kamu harus bisa merawatnya dengan baik lho!” pesan Mama Salsa
Oke Ma.” kata Salsa
Salsa pun menamai kucingnya barunya itu. Namanya Kitty. Salsa pun merawat Kitty dengan baik. Memberi makan setiap 2 kali sehari, membersihkan kandang dan mengganti tempat buang air Kitty. Disampuing itu dia masih senang bermain dengan Kitty saat sepulang sekolah dan setelah dia belajar di malam harinya. Setiap sebulan sekali Kitty dimandikan agar bulunya selalu lembut dan bersih.
Saat berada di sekolah, Salsa bercerita kepada teman-temanya bahwa ia mempunyai kucing baru yang bernama Kitty.
Temen-temen, aku punya kucing baru lho! Namanya Kitty” kata Salsa
Iya po? Besok aku main ke rumahmu ya! Aku mau liat kucingmu. Boleh nggak?” tanya Gita, temannya.
Ya, boleh kok. Tapi aku bilang Mamaku dulu ya.” kata Salsa.
Oke, kalok boleh aku bisa main ke rumahmu setelah pulang sekolah.” kata Gita.
Oke deeeh, beres.” kata Salsa.
Hari itu juga Salsa bertanya kepada Mamanya.
Mah, boleh nggak Gita besok habis pulang sekolah main ke sini? Dia mau liat kucingku.” tanya Salsa.
Boleh saja Salsa. Asalkan tidak terlalu lama ya mainnya!” seru Mama Salsa
Hore, makasih ya Ma!” ucap Salsa
Keesokan harinya, tepatnya hari Sabtu, Gita dan Salsa pulang sekolah bersama dan langsung menuju rumah Salsa. Sesampainya di rumah Salsa, Gita dan Salsa mencari Kitty dan mengajaknya bermain bersama. Dua jam kemudian, mereka sudah mulai bosan bermain Kitty. Gita yang saat itu sedang mau berdiri secara tidak sengaja menginjak ekor Kitty. Kitty merasa kaget dan kesakitan saat itu juga langsung mencakar tangan Salsa yang berada di sampingnya.
Aww, ya ampun. Sakit!” teriak Salsa
Mama Salsa yang tadinya sedang memasak di dapur pun segera berlari ke arah anaknya itu.
Ada apa Salsa? Kok kamu teriak-teriak?” tanya Mama Salsa
Ya ampun Ma, Kitty nyakar aku. Liat nih tanganku berdarah. Padahal Kitty kan baik.” Kata Salsa yang sudah hampir menangis.
Mungkin Kitty kaget apa lagi nakal saja kok. Sini Mama obati.” ucap Mama Salsa.
Emm, Tante, aku pulang dulu ya. Aku dah dijemput Mama. Katanya udah di depan.” kata Gita yang juga masih terhenyak kaget.
“Oh, begitu ya? Tante obatin Salsa dulu ya, baru anter kamu ke depan. Gimana?” tanya Mama Salsa
“Gak usah kok Tante, aku bisa ke depan sendiri. Maksih atas semuanya ya Tante.” Ucap Gita sambil menuju ke gerbang depan rumah Salsa.
Setelah Gita pulang, Salsa masih kesakitan setelah insiden itu. Tetapi, Salsa tetap masih senang bermain dengan Kitty. Bahkan saat tidur pun Kitty selalu ada di sampingnya.
5 tahun kemudian…
Salsa yang tadinya sehat dan tidak memiliki penyakit pernapasan apapun kini menjadi sakit sakitan dan mudah sekali terserang batuk. Setiap batuknya berhenti Salsa mulai sesak nafas. Sampai suatu hari Mama dan Papa Salsa membawa Salsa ke rumah sakit untuk melakukan General Check Up. Setelah menunggu hasil lab keluar selama kurang lebih dua minggu, Mama dan Papa Salsa di panggil ke rumah sakit lagi.
Mama dan Papa Salsa pergi ke rumah sakit saat Salsa sedang bersekolah. Saat Mama dan Papa Salsa berkonsultasi kepada dokter terhadap hasil lab General Check Up Salsa, dokter pun berkata jika paru-paru Salsa penuh oleh bulu kucing. Hal inilah yang membuat Salsa sering sakit-sakitan dan menderita sesak nafas.
Pantas saja paru-paru Salsa dipenuhi oleh bulu kucingnya, Kity. Paru-paru Salsa dipenuhi bulu kucing karena setiap hari Salsa selalu tidur dengan kucingnya dan tidak sengaja menghirup bulu kucingnya itu. Bulu kucing memang mudah sekali rontok. Bulu kucing memiliki tekstur yang sangat lembut sehingga mudah masuk ke saluran pernafasan. Dokter memutuskan untuk mengambil bulu-bulu kucing itu dengan cara operasi. Mama dan Papa Salsa pun menyetujuinya.
Sepulang dari rumah sakit, Mama dan Papa Salsa menjemput Salsa di sekolah dan mengatakan penyebab penyakit yang diderita Salsa selama ini. Salsa sudah cukup dewasa untuk memahaminya. Salsa pun setuju untuk dioperasi pada minggu berikutnya.
Semenjak Salsa dioperasi, Salsa menjadi jarang bermain dengan Kitty. Salsa takut jika dia akan menderita penyakit pernafasan lagi jika dia terlalu dekat dengan Kitty. Kini Salsa beralih untuk lebih giat belajar untuk menghadapi UASBN yang akan dia hadapi dalam beberapa bulan terakhir ini.
Salsa bekerja keras agar mencapai hasil yang sudah dia targetkan selama ini. Sekolah Salsa juga sering mengadakan latihan UASBN untuk menghadapi UASBN yang sebenarnya. Sampai suatu hari saat Salsa mengerjakan latihan UASBN dia merasa ada yang menggigit kepalanya dan terasa sangat gatal.
“Aduuh, apaan sih ni. Gatel bangeet!” seru Salsa
Saking semangatnya Salsa menggaruk kepalanya, penjaga ruangan sampai curiga dan mendekati Salsa.
“Kamu kenapa kok garuk-garuk gitu?” tanya pengawas ruangan
“Gak papa bu, kepala saya cuma gatel banget. Saya juga gak tau kenapa.” Kata Salsa bingung
“Kamu lupa gak keramas 1 bulan kalee.” saut Dito yang tiba-tiba berkata seenaknya sendiri.
“Dasar, eman kamu apa gak keramas 1 tahun! Main omong sembarangan.” kata Salsa jengkel.
Teman-teman lain pun tertawa terbahak-bahak dan tidak konsentrasi lagi terhadap pekerjaannya masing-masing.
“Sudah, sudah, kok malah do rame ki piye? Ayo garap dhewe-dhewe!” seru pengawas ruangan.
Sontak, anak-anak semuanya kembali tenang dan mengerjakan pekerjaan mereka sendiri-sendiri. Tetapi Salsa masih saja menggaruk kepalanya sampai jam mengerjakan soal latihan UASBN itu habis.
Sepulang dari sekolah Salsa langsung bercerita kepada Mamanya atas kejadian yang ia alami di sekolah. Disamping itu, dia juga langsung berlari ke kamar mandi untuk keramas. Saat dia keramas, Salsa menemukan hewan-hewan kecil yang turun terbawa air bilasan keramasnya. Salsa kaget dan langsung berpikir bahwa hewan-hewan itu adalah kutu!
“Benar saja. Pantesan gatel banget! Ini kan kutunya Kitty!” batin Salsa
Keesokan harinya Salsa menceritakan apa yang dia lihat saat keramas. Sontak, Mama Salsa kaget dan langsung membelikan Salsa sampo khusus anti kutu. Salsa juga senang saat dia dibelikan sampo khusus anti kutu. Dia juga tidak mau malu gara-gara berkutu.
“Makasih ya Mah, aku dah dibeliin sampo anti kutu.” Kata Salsa berterimakasih
“Iya Salsa. Mama kan juga gak mau anak Mama satu-satunya malu gara-gara kutuan. Lhah kok kamu bisa kutuan itu kenapa? Ketularan teman kamu apa gimana tuh ceritanya? Tanya Mama Salsa kepada Salsa
“Ya ampun, gak lah Ma! Jaman sekarang mana ada anak yang masih kutuan? Menurutku, ini itu kutunya Kitty yang lompat ke kepalaku. Mungkin mulai sekarang aku harus memberikan Kitty kepada orang lain.” Kata Salsa lemas
“Emm, kalo Mama sih terserah kamu saja. Asalkan kamu tidak kecewa. Kebetulan anak teman Mama ada yang lagi kepengen kucing tuh. Mungkin saja berminat kalo kita kasih Kitty. Gimana?” jelas Mama Salsa
“Oke Mah! Aku setuju aja. Asalkan Kitty ada yang merawat dengan baik.” Kata Salsa.
“Besok Mama tanyakan lagi ke teman Mama ya? Udah permanen kan, gak gelo?” tanya Mama Salsa
“Gak Ma, enggak. Aku dah rela kok. Lagian aku dah sama Kitty selama 5 tahun. Aku juga udah mulai bosen. Aku kan dah gedhe.” Kata Salsa yakin.
“Oke deh. Beres!!!” kata Mama Salsa
Keesokan harinya Mama Salsa berkonfirmasi dengan temannya. Akhirnya, anak teman Mama Salsa berminat untuk merawat Kitty. Bahkan, anak teman Mama Salsa berminat untuk memvaksinkan dan memberi shampo kucing anti kutu untuk Kitty. Salsa pun melepaskan Kitty dengan penuh perasaan bahagia. Salsa pun berkata dalam hati,
Ah, akhirnya aku terbebas dari kutunya Kitty. Untung ada yang mau merawat Kitty. Lagian aku dah KAPOK SAMA KUCING. Hihihi…!”


Tidak ada komentar :

Posting Komentar