Minggu, 05 Juli 2015

Big Trouble #6



Saat aku bangkit dari tempat tidurku aku tiba-tiba menjadi teringat akan sesuatu. Aku pun segera bergegas menuju tempat dudukuberwarna merah terang yang berada di samping almari pakaianku. Aku pun duduk di kursi merah itu. Aku berusaha mengingat-ingat semuanya yang menurutku janggal. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Ya, semua yang nenek ucapkan sewaktu pagi tadi. Juga semua tentang kejadian kemarin malam. Saat pagi tadi aku membuka mataku, aku sudah berada di atas ranjangku ini. Itu kejanggalan yang pertama. Yang kedua, televisi dan lampu yang kemarin malam menyala di kamarku ini, pagi tadi sudah mati. Padahal saat kutanya pada nenek, bukan ia yang mematikannya, melainkan aku. Yang ketiga, ada bagian yang terpotong dari ucapan nenek tadi pagi. Ya, “dari...” Memangnya dari apa? Apa mungkin nenek mengetahui tentang anjing mastiff raksasa itu? Imposible! Yang keempat, seingatku kemarin malam aku sudah pingsan di padang rumput  itu tanpa mengingat apapun lagi. Aku pingsan karena sangat ketakutan. Berarti seharusnya aku sudah mati, atau sampai pagi ini aku masih terbaring di sana hingga tersadar kembali. Tapi ternyata, betapa terkejutnya aku ketika melihat diriku sendiri di kamar ini dengan keadaaan selamat. Pasti ada yang menolongku kan? Kelima, setiap pagi nenek selalu membuat pie daging yang berukuran sangat besar dan sangat banyak. Dan pasti, saat keesokan harinya tiba, semua pie itu sudah ludes begitu saja. Memangnya siapa yang memakannya malam-malam dan sendirian? Tidak mungkin kan jika nenek yang memakannya? Pie daging sebanyak itu, hanya nenek yang memakannya, malam-malam, dan juga sendirian. Lalu, siapakah yang bisa menghabiskannya sehingga setiap pagi nenek selalu membuatnya lagi dan lagi? Uh, janggal sekali! Dan yang keenam, mengapa kalung Lizzy bisa hilang begitu saja? Aku juga sudah bertanya pada nenek tentang hal itu, tapi nenek hanya menjwab tak tahu saja. Huh! Janggal sekali semua ini!
Aku akan menyelidiki semua kejanggalan itu! Tapi, lebih baik, aku menyelidikinya esok hari saja lah. Jangan sekarang. Mungkin aku harus lebih bersabar dulu, dan mempersiapkan semuanya dengan matang. Ku tunda semuanya dulu, dan akan aku selidiki kasus janggal ini keesokan hari. Yeah, walau sebenarnya aku ingin sekali  menyelidikinya. Tapi ya sudahlah. Tapi tentu aku tak akan melupakan semua kejanggalan dan rasa penasaranku ini begitu saja, tanpa tahu semua jawaban dari itu. Ya, itu benar!
Hm,.... Mungkin dari semua kejanggalam ini, aku bisa mengambil sebuah pesan tersendiri. Yeah, sebaiknya, kita jangan begitu saja mencoba melupakan semuanya yang sudah pernah kita alami dan lalui tanpa mengambil maknanya. Seperti ucapan contohnya, atau sebuah pengalaman. Karena ternyata semua itu sungguh berguna. Mungkin itu adalah pengalaman yang sangat pahit dan menakutkan. Tapi mungkin, dari semua itu, terdapat sebuah petuah, nasehat, atau petunujuk besar untuk kita, Yeah, seperti aku ini contohnya. Aku mengingat-ingat sesuatu yang janggal, yang aku dapat dari semua pengalaman burukku itu, semua yang telah aku lalui, dan semua ucapan nenek. Ternyata dari semua itu, terdapat suatu pesan tersendiri untukku. Aku bisa menyelidiki sesuatu yang sangat bermakna dari semua yang aku coba lupakan itu. Dan satu lagi, untuk memulai sesuatu yang sangat penting, berarti, dan besar, kita harus lebih bersabar, dan harus merencanakannya terlebih dahulu. Ya, mungkin itu saja. Dan akan aku buka kasus itu keesokan hari. Pasti!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar