“Astagfirullah! Kecelakaan lagi og piye?”
“Wo, nggih
enggih. Teng riku niku wonten wit ringin e je”
***
Aku mendengar percakapan itu dari mulut sopir dan
kenek bus Trans Jogja yang kunaiki beberapa hari yang lalu saat melewati pohon
beringin yang berada di daerah Condong Catur. Banyak banget misteri dan
cerita-cerita mistis dari pohon ini yang pernah kudengar. Ada yang bilang kalau
setiap pohon beringin ada penunggunya. Aku nggak tahu itu mitos muncul sejak
jaman kapan...
Sekolahku pun termasuk bangunan tua dan juga memiliki
pohon yang sama rimbun dan besarnya dengan pohon beringin. Pohon tersebut
adalah pohon karetan. Sekilas mirip dengan pohon beringin. Namun saat diamati
lebih dekat, bagian-bagian pohonnya agak berbeda. Jumlah pohon jenis ini ada 3
di sekolahku. Satu di lapangan tengah, satu di parkiran siswa, dan satunya lagi
di parkiran guru. Menurut beberapa kisah yang kudengar dari warga sekolah, tiga
pohon itu jika ditarik garis lurus akan membentuk segitiga dan katanya itu
adalah segitiga bermuda Padmanaba.
Pertamanya aku bingung, apaan coba segitiga bermuda?
Setelah menelisik lebih dalam ternyata segitiga bermuda itu adalah magnet
pengundang makhluk halus. Hiiii, ngeri juga sih, tapi apa bener demikian? Aku
juga nggak tahu dan nggak mau tahu.
Namun selama aku sekolah di sini aku tidak pernah
mengalami hal-hal yang aneh-aneh sih. Ada salah satu alumni yang cerita juga
kalau dia sudah mencoba menantang hal-hal yang berbau mistis dan hasilnya juga
nol. Tidak ada sama sekali. Tapi ada juga yang lain lagi ceritanya.
Salah satu temanku yang bisa dibilang memiliki indra
keenam berkata bahwa penduduk tak nampak di sekolah ini jaauuuh lebih banyak
daripada penduduk yang nampak. Weh, lha kok ngeri e bos? Aku pun jadi
merinding. Guru-guru yang sudah lama mengajar di sekolah ini juga sering merasakan
adanya gangguan dan sapaan dari penduduk tak nampak itu katanya. Yaah, mungkin bergantung
pada amal dan perbuatan deh kalau gitu.
Selama aku masih berniat baik dan tidak mau menggaggu
mereka, aku yakin mereka juga tidak akan meggangguku. Aku juga percaya bahwa
mereka itu ada, namun berbeda dunia dengan kita. Beda dimensi, jadi jangan
saling sensi dan harus saling menghormati.
Tentang mitos pohon beringin? Hmm, percaya nggak
percaya sih. Karena bisa saja kecelakaan itu karena kita kurang hati-hati. Tapi
ya sudahlah, aku tidak mau terlalu memikirkannya. Kecuali kalau ada cerita,
malam-malam tidur di bawah pohon beringin paginya ditemukan meninggal. Itu
memang benar karena kita kurang oksigen dan berebut oksigen dengan si pohon
beringin itu sendiri. Bukan karena dibunuh oleh makhluk gaib.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar