Rabu, 08 Juli 2015

Si Beringin dan Mitosnya


            “Astagfirullah! Kecelakaan lagi og piye?”
“Wo, nggih enggih. Teng riku niku wonten wit ringin e je
***
Aku mendengar percakapan itu dari mulut sopir dan kenek bus Trans Jogja yang kunaiki beberapa hari yang lalu saat melewati pohon beringin yang berada di daerah Condong Catur. Banyak banget misteri dan cerita-cerita mistis dari pohon ini yang pernah kudengar. Ada yang bilang kalau setiap pohon beringin ada penunggunya. Aku nggak tahu itu mitos muncul sejak jaman kapan...
Sekolahku pun termasuk bangunan tua dan juga memiliki pohon yang sama rimbun dan besarnya dengan pohon beringin. Pohon tersebut adalah pohon karetan. Sekilas mirip dengan pohon beringin. Namun saat diamati lebih dekat, bagian-bagian pohonnya agak berbeda. Jumlah pohon jenis ini ada 3 di sekolahku. Satu di lapangan tengah, satu di parkiran siswa, dan satunya lagi di parkiran guru. Menurut beberapa kisah yang kudengar dari warga sekolah, tiga pohon itu jika ditarik garis lurus akan membentuk segitiga dan katanya itu adalah segitiga bermuda Padmanaba.
Pertamanya aku bingung, apaan coba segitiga bermuda? Setelah menelisik lebih dalam ternyata segitiga bermuda itu adalah magnet pengundang makhluk halus. Hiiii, ngeri juga sih, tapi apa bener demikian? Aku juga nggak tahu dan nggak mau tahu.
Namun selama aku sekolah di sini aku tidak pernah mengalami hal-hal yang aneh-aneh sih. Ada salah satu alumni yang cerita juga kalau dia sudah mencoba menantang hal-hal yang berbau mistis dan hasilnya juga nol. Tidak ada sama sekali. Tapi ada juga yang lain lagi ceritanya.
Salah satu temanku yang bisa dibilang memiliki indra keenam berkata bahwa penduduk tak nampak di sekolah ini jaauuuh lebih banyak daripada penduduk yang nampak. Weh, lha kok ngeri e bos? Aku pun jadi merinding. Guru-guru yang sudah lama mengajar di sekolah ini juga sering merasakan adanya gangguan dan sapaan dari penduduk tak nampak itu katanya. Yaah, mungkin bergantung pada amal dan perbuatan deh kalau gitu.
Selama aku masih berniat baik dan tidak mau menggaggu mereka, aku yakin mereka juga tidak akan meggangguku. Aku juga percaya bahwa mereka itu ada, namun berbeda dunia dengan kita. Beda dimensi, jadi jangan saling sensi dan harus saling menghormati.
Tentang mitos pohon beringin? Hmm, percaya nggak percaya sih. Karena bisa saja kecelakaan itu karena kita kurang hati-hati. Tapi ya sudahlah, aku tidak mau terlalu memikirkannya. Kecuali kalau ada cerita, malam-malam tidur di bawah pohon beringin paginya ditemukan meninggal. Itu memang benar karena kita kurang oksigen dan berebut oksigen dengan si pohon beringin itu sendiri. Bukan karena dibunuh oleh makhluk gaib.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar