Kamis, 18 Juni 2015

Berkunjung Yuk!




Dari Hobby Mengaji Ingin Menjadi Ustad
Tita, Beny, & Perawat
Rumah berpagar putih itu terlihat seperti rumah biasa dari bagian luarnya. Namun jika kita perhatikan baliho yang tertempel di depannya pasti kita bisa mengetahui bahwa rumah tersebut adalah rumah singgah bagi puluhan anak yang menempatinya.
            Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja (Jogja Care for Cancer Kids Foundation) yang beralamat di Jalan Bangau Nomor 8 Plemburan, Sleman, Yogyakarta ini tampak sepi karena anak-anak yang singgah sedang tidur dan beristirahat.Yayasan ini memiliki anak singgah berjumlah sekitar 40 orang. Namun, tidak semuanya sedang berada di rumah saat ini karena anak-anak itu masih ada yang harus rawat jalan dan keluar masuk rumah sakit. Anak-anak di Yayasan ini semuanya melakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito.
            “Karena Rumah Sakit terdekat dan terlengkap untuk pengobatan kanker di daerah Yogyakarta dan pinggiran Jawa Tengah ya di Sardjito. Kadang-kadang anak-anak di sini singgah sekitar dua sampai satu minggu untuk melakukan pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Ada juga yang kadang-kadang bolak-balik ke rumahnya.” tutur salah seorang perawat di yayasan ini.
            Terlihat bahwa di sudut ruangan bermain rumah singgah ini terdapat pohon harapan. Di sini tergantung berbagai harapan anak-anak yang tinggal di sini. Mulai dari melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi, ingin menjadi dokter dan yang paling banyak adalah ingin cepat sembuh.
Penulis sempat berkenalan dengan seorang anak yang tinggal di yayasan ini. Anak ini bernama Benny. Benny baru saja selesai menghadapi Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar. Dia mengikuti ujian di rumah singgah ini. Anak kelahiran Cilacap, 30 November 2000 ini juga gemar mengaji bahkan bercita-cita menjadi ustad nantinya.
Rumah singgah ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat transit bagi Benny dan teman-temannya. Rumah ini sudah menjadi rumah dengan anggota keluarga yang memiliki nasib sama. Kebanyakan dari mereka menderita kanker sel darah putih atau sering disebut Leukemia.
            Rumah singgah ini juga menjadi sekolah bagi anak-anak yang tinggal di sini. Sekolah biasanya dimulai pada pukul 10 hingga pukul 12 siang. Jam pembelajaran di sini terbilang cukup singkat. Namun, anak-anak yang tinggal di sini bukan seperti anak-anak pada umumnya. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat, berinteraksi antarsesamanya, dan saling menguatkan antarsesamanya dibanding hanya berfokus pada belajar dan hal-hal yang berbau akademis.
            Biaya pengobatan anak-anak yang tinggal di rumah singgah ini sudah memakai BPJS. Bagi anak yang tidak menggunakan BPJS atau biaya pengobatannya masih terbilang cukup tinggi, yayasan ini juga menggalang dana untuk biaya pengobatan anak-anaknya.
            Rumah singgah ini memiliki visi bahwa setiap anak Indonesia penderita kanker berhak memperoleh pengobatan dan perawatan terbaik termasuk hal belajar dan bermain, meskipun dalam keadaan sakit. Pengunjung yang datang juga harus mencuci tangannya dan mengganti alas kaki dengan alas kaki yang sudah disediakan agar tetap steril saat kontak dengan anak-anak yang tinggal di rumah singgah ini. Pengunjung juga tidak diperkenankan untuk memberikan makanan sembarangan kepada anak singgah. Hanya makanan segar seperti jus atau susu yang boleh dikonsumsi oleh anak singgah di sini.
            Yayasan ini adalah yayasan nirlaba yang didirikan oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Yayasan ini juga memiliki cabang di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bogor, Bali, dan Manado. YKAKJ membantu penanggulangan kanker pada anak di daerah Jogjakarta dengan menyediakan akomodasi Rumah Kita.

***


Tidak ada komentar :

Posting Komentar