Organisasi Sebagai Bekal di Masa
Depan
Jika sebagian pelajar masih egois dengan tugas sekolah dan
ujian yang akan dihadapinya, cowok keren yang kerap disapa Wicky ini malah
sibuk untuk mejadi relawan saat bencana letusan Gunung Merapi.
“Saat itu saya masih siswa kelas 2 SMK. Saya dulu sekolah di
Wonosobo di SMK Muhammadiyah Wonosobo. Dulu saya aktif di berbagai organisasi.
Pertamanya saya ikut jurnalistik di Pemerintah daerah Wonosobo tapi karena
saking aktifnya saya malah disuruh ikut jadi relawan. Saya ikut aja bareng
teman-teman satu kelompok jurnalistik yang lain. Itung-itung beramal dan tambah
pahala. Saya masih ingat sekali dulu saya pas jadi relawan diliput oleh media,
padahal biasanya saya yang meliput. Jadi lucu kalau saya ingat-ingat lagi”,
tuturnya sambil menawarkan Aqua kepada orang-orang yang sedang berolahraga di
sekitar Grha Saba Permana.
Miki Wicky adalah salah satu karyawan di Perusahaan Sinergia
Tsolution yang berkantor di Jalan Hos Cokroaminoto. Beliau bekerja di bagian
Event Organizer karena memang suka dan berbakat dalam berevent dan mengorganisasi banyak orang. Hal itu didapatnya sejak
beliau di sekolah menengah atas. Sejak bersekolah di SMK beliau sudah aktif menjadi ketua
OSIS di sekolahnya. Selain bekerja di kantor, pria ini juga berjualan kosmetik
impor melalui media sosial seperti Instagram
maupun Line.
“Ya, hitung-hitung tambah biaya, bisa mutar uang juga, siapa
tahu juga bisa dapat kenalan baru,” katanya. Pria kelahiran Serang, 19 Desember
1993 ini terbilang cukup aktif dalam kegiatan organisasi di SMK maupun di
Perguruan Tinggi.
“Dulu saya kuliah jurusan Bahasa Perancis UGM karena saya
memang suka berbicara dan berhubungan dengan orang lain. Saya juga ingin
belajar bahasa asing yang belum pernah saya pelajari”, tuturnya.
Kalau ditanya soal pengalaman hidup jangan dikira pria yang
satu ini walaupun penampilan dan pekerjaannya terbilang sudah cukup mapan
tetapi hal itu bukan hanya diraih seketika saja. Pria ini merupakan anak ke 3
dari 8 bersaudara.
“Dari dulu kelas 5 SD saya sudah ikut jualan gorengan
keliling sama orang tua saya. Pernah gorengan saya ditumpahkan sama orang. Ya
memang sok drama banget, tapi ini beneran lho. Saya juga pernah kerja nyabutin
rumput di sawah bareng sama kakak saya. Satu hari hanya dibayar lima belas
ribu. Kalau saya disuruh milih sih saya memilih untuk setrika saja. Sehari
setrika satu rumah bisa dibayar tiga puluh ribu. Belum kalau majikannya baik
semua makanan bisa dikeluarkan karena kasihan melihat saya yang masih kelas 5
sudah membantu bekerja orang tua”, katanya.
Begitu banyak pengalaman pahit yang telah dialami oleh pria
yang satu ini. Walaupun masih lajang, namun Wicky sudah memiliki berbagai
pengalaman hidup yang cukup menarik.
“Kalau sukses dimata kebanyakan orang ka hanya secara
finansial ya? Terkadang orang-orang yang sukses secara finansial tidak sesuai
dengan apa yang dia lakukan dan dia rasakan. Ya kalau saja kekayaan itu
diraihnya dengan cara yang halal. Ya bukan bermaksud buruk untuk menuduh orang
sih. Tapi kalau dimata saya sukses itu harus sesuai dengan hati nurani. Saya
suka membantu orang lain dan menjalin hubungan dengan orang baru. Kita sebagai
umat muslim kan harus menjaga silaturahmi. Insyaallah jika kita berbuat baik
kepada orang lain pasti rejeki itu tidak usah dicari pasti datang sendiri”,
tuturnya sambil menutup jualan Aquanya karena sudah habis. Menurutnya selama
kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini jangan pernah disia-siakan.
Tetaplah berusaha semaksimal mungkin dan jika ada kesempatan jangan ragu-ragu
untuk diambil.
Berniat untuk aktif berorganisasi dan bekerja
keras seperti Wicky?
***
Tidak ada komentar :
Posting Komentar